Seorang kawan bercerita tentang kisah awan dan pungguk yang merindukan bulan.. Aku hanya ingin melengkapinya.. :)
Pungguk yang merindukan bulan.. mungkin memang sejarah telah menuliskan hal itu beribu-ribu tahun yang lalu.. bahkan mengukirkannya dalam batu yang tak mungkin tenggelam walau kau ingin menghilangkannya...
Hanya saja.. bagaimana bila kita menambahkan awan di dalamnya.. Apakah sejarah akan marah dan menendang awan keluar? Ataukah pungguk ingin berbelok merindukan sang awan? Atau juga bulan akan mendekat pada awan, dan mengusirnya dan membuatnya hilang tak terlihat?
Kisah ini berbeda akan kisah yang kuceritakan pada seorang teman.. dimana sang bulan akan menerangi awan dan membuat awan bercahaya.. Kisah ini tentang awan yang ingin merubah sejarah! Ingin sang pungguk merindukannya.. bukan sang bulan..
Hey.. apakah itu akan terjadi?
Awan? apa yang kau miliki sehingga kau berani menggugat sejarah dan merindukan pungguk? apakah kau lebih baik dari sang bulan??
Kau BAHKAN tak mampu menyaingi sinar rembulan.. yang menggugah kerinduan siapapun yang memandangnya! Kau BAHKAN tak sebesar sang bulan yang mampu terlihat dengan indah dari bumi.. Kau BAHKAN tak senyata sang bulan! Kau hanya uap semu yang terbentuk dan terlihat padat.. bukan padat sebenarnya,, sebab jika seseorang menginjakmu, kau akan hancur begitu saja.. Sedang sang bulan? Dia begitu nyata! Begitu kuat! Dia bahkan mampu menahan orang - orang layaknya bumi menahan awan saat ini.. Dia begitu kuat untuk menahan pungguk.. Pungguk yang kian merindukan sang bulan..
Pungguk yang kini mendapatkan sang bulan..
Pungguk yang kini bersanding dengan sang bulan..
Pungguk yang pernah menoleh untukmu, namun kau terlalu takut untuk berusaha mendekatinya.. membelainya.. dan menunjukkan bahwa kehalusanmu akan terasa lebih baik dari sang bulan...
Dan saat ini... kau! awan! hanya dapat sang pungguk bersama sang rembulan..
Bahagia...
Bahkan tak ingin kau tahu bahwa kau masih merindukannya...
T_T
