Wednesday, April 1, 2009

Sebuah Ujung...

Untuk seseorang yang ada di ujung jendela...
Mungkin gila jika kuberkata ku cinta. Kelam itu telah melabur semua hingga tak bersisa. Kedatangannya adalah sebuah tanya, yang melenggang penat tak berarah. Harum semerbak dalam suaranya, tak kunjung lelah terus mengikatku, hingga ku terseok, dan lumpuh tak berdaya. Ku terbang dalam indah ini dan tak kuasa menahan sinarmu. Terlalu silau! Bahkan bagi penguasa cahaya. Kilau ini begitu memabukkan! Lebih kuat dari madat kemudian sakau! Dan aku ini sudah tinggi!
Kemudian bulan itu datang... Aura maya bertebar dalam sunyi malam. Begitu mengikat dan menyerap seluruh cahaya dalam dekapnya. Harmoni indah mengalun merdu. Mengitari harum dan sinarmu... Kau menoleh dan tersenyum. Ya! Kau suka merdu ini. Beranjak ramah kau ke sana.. dengan tatap rindu, bahkan tergila! Beribu bisik terucap dalam sunyi, bersiap menarikmu dalam indahnya. Namun candu itu telah mengakar, dan kau tak ingin tinggal! Berjalan tenang kau ke sana, tak peduli bahwa jika dia memang penjerat nyawa. Yang tak ubah dari kantong semar! Dalam dekap hangatnya, senyum indah terurai padamu, dan dia mengikatmu erat! Hingga kau benar gila!
Sosok nyaman hadir dalam bayang. Mencoba merangkul segala dalam peluknya. Bahkan dia beranjak menuju sang bulan. Jerat hangat menyerap segala, hingga bulan beranjak anggun padanya. Tinggal kau menatap segala. Bulan pergi tanpa kata dan kecupan, dia hanya pergi!
Redup meraja, harum membekas..dan kau bisa gila! Tertunduk lemas, bisu. Tiada suara dia hadir, berganti lapang dan baju basah. Aku benar - benar ingin memelukmu! Mengganti sgala penat dan rela terdiam. Hanya deru suara angin yang merangkul kita. Harap meraja untuk sebuah kata.
Kita...
Namun aura itu kembali terasa, dan kau tertoleh saat itu juga! Candu merasuk tanpa derita. Senyum itu ada, kau benar gila! Beranjak tenang tatap itu.. menanti jiwanya kembali untuknya, dan dia memang akan kembali..
Sedang aku terdiam dalam titik ini,
Memandang semua dari sudut ini...
Tak bergerak!
Tak pantas berkata!
Karna aku hanya seorang aku...
Gadis cilik di ujung jalan itu...

5 komentar:

Davy said...

hem,,,,


mesti kae meneh...


jian ...


apik"...
sipsipsip...

da cloudz hime said...

sopo joRO??
mesti sok tau..

xp

Yustia Donna Sita said...

huuUuMMM...
ouwh ya??
hewhehehe....
kan sama ama aku...
selama aku masi bisa ngerasain apa yang kamu rasain..
jangan pernah merasa sakit..
karna aku merasakannaya bersamamu..
hewhehe...

eh, maksud kamu bentar lagi bahagia tu apae??

Anonymous said...

ck,ck,ck,
jadi penasaran nih!
but, aku ttp g phm

Yustia Donna Sita said...

hewhehehhehe...
thanks... thanks...
centil...
hawkhawk...
lhah kamu emang centil to??
hewhehehe...